• Cover
    Cover
Access Points

Penemuan Rantai Tahanan oleh Roni Hendro Susilo

Stories From Ombilin

Tahun Perekaman2023(s)

Durasi3m 18.0s
BahasaBahasa Indonesia
SinopsisPada masa kolonial, orang-orang dari penjuru nusantara dibawa untuk bekerja di tambang batu bara Sawahlunto. Sering kali, para pekerja ini dirantai dan dilucuti kemanusiaannya, diberi nomor alih-alih nama. Orang-orang yang dirantai bukan hanya 'penjahat' tetapi korban dari sistem kolonial yang keras. Terlepas dari kesulitan yang mereka hadapi, orang-orang ini berjuang untuk membuat kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Tema ini menyoroti kisah mereka melalui pengalaman keturunan mereka.
Catatan Umum

Dalam rekaman sejarah lisan ini, Ibu Suryati, seorang putri Orang Rantai, dan Bapak H. Tukino, keponakan Orang Rantai, berbagi cerita mereka. Tonton juga video Bapak Roni Hendro Susilo yang berbagi cerita tentang penemuan rantai tahanan.

During the colonial period, people from across the archipelago were brought to work in the coal mines of Sawahlunto. These workers were often placed in chains and stripped of their humanity, given numbers instead of names. The chained people were not just 'criminals' but victims of a harsh colonial system. Despite the difficulties they faced, these individuals struggled to make a better life for themselves and their families. This theme sheds light on their stories through the experiences of their descendants.

In this oral history recording, Ibu Suryati, the daughter of a ‘chained person’, and Bapak H. Tukino, the nephew of a ‘chained person’, share their experiences.

Catatan LainnyaVideo ini merupakan hasil dari kegiatan penelusuran Sejarah Lisan yang dilakukan oleh para pemuda dari Kota Sawahlunto, di bawah bimbingan staf Dinas Kebudayaan dan SEAMS. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari inisiasi UNESCO untuk menyusun strategi interpretasi Warisan Dunia Tambang Batubara Ombilin.