Nama PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Nama PengelolaDinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto
Alamat Pemilik Padang
Kondisi Terawat
Fungsi LamaStasiun Kereta Api
Fungsi Sekarang Museum Kereta Api
Deskripsi HistorisStasiun Kereta Api ini sudah ada sejak tahun 1900. Namun sejak Desember 2003 ketika pengangkutan batubara dari Sawahlunto ke Padang tidak lagi menggunakan kereta api, maka stasiun kereta api ini tidak lagi difungsikan. Pada tanggal 17 Desember 2005, bangunan ini diresmikan sebagai Muaeum Kereta Api.
Riwayat Kepemilikan Bangunan ini merupakan bangunan milik PT.KAI untuk mendukung pertambangan batubara di Sawahlunto. Bangunan ini dibangun tahun 1912 oleh perusahaan jawatan kereta api Belanda. Sejak tahun 2003 stasiun ini tidak berfungsi dan pada tanggal 17 Desember 2005 dijadikan Museum Kereta Api.
Deskripsi Arkeologis Bangunan stasiun ini berbentuk persegi panjang yang terbagi menjadi 4 ruangan dan 1 ruangan lepas pada bagian tengah. Bangunan ini memiliki atap yang luas dan lebaruntuk melindungi satu jalur rel tempat kedatangan dan keberangkatan kereta api. Bangunan ini telah mengalami renovasi dan penambahan ruang pada bagian kiri dan kanan bangunan. Penambahan ruang sebelah kiri bangunan sebagai tempat ruang kontrol jalur kerata api, sedangkan penambahan ruang sebelah kanan dijadikan kantor kepala stasiun. Renovasi lainnya berupa penambahan dinding pada bagian belakang dan penambahan pintu dan jendela pada bagian depan yang semula ruangan lepas. Bagian belakang bangunan terdapat 3 buah fentilasi udara dan 3 buah jendela. Pada bagian depan bangunan terdapat 3 buah pintu 2 daun dan 2 pintu 1 daun, juga terdapat 4 buah jendela. Perubahan juga dilakukan pada bagian interior bangunan berupa penggantian warna cat, awalnya putih diganti dengan warna abu-abu. Perubahan juga dilakukan pada lantai bangunan, awalnya menggunakan ubin biasa diganti dengan keramik berwarna gelap.
Arahan Konservasi1. Pembersihan dari debu dan noda yang melekat pada dinding bangunan. 2. Memplester dinding bangunan yang terkelupas. 3. Merawat material kayu yang ada pada bangunan. 4. Mencat bangunan sesuai dengan warna dulunya.