DeskripsiBangunan ini terletak beberapa puluh meter saja dari rumah penjagalan sapi. Dahulu, tempat ini pernah ditinggali oleh Tuan De Priss yang merupakan seorang pejabat polisi Belanda. Pada periode tahun 1942-1945,Rumah Barisan Muka diambil alih oleh PemerintahJepang. Suatu ketika, pada masa pergolakan itu, parapejuang daerah berencana melakukan penyeranganterhadap pasukan Jepang yang berasrama di kompleks gereja katolik sekaligus untuk melucuti senjata mereka.Namun, sebuah pengkhianatan terjadi dan menyebab-kan banyak pejuang daerah dan masyarakat ditangkap,lalu dibawa dan dibunuh di Rumah Barisan Muka ini.Peristiwa itu pula yang melatar belakangi mengapa rumah ini disebut sebagai “barisan maut”.Bangunan ini terdiri dari dua lantai, lantai atas terbuat dari papan sedangkan lantai bawah dari tembok. Kini,kondisi bangunan sudah sangat memperihatinkan.Lantai atas bangunan yang terbuat dari kayu terlihat sudah lapuk dan dimakan rayap sementara lantaibawah yang terbuat dari beton juga sudah mengalami kerusakan