Nama PemilikPT.BA-UPO
Nama PengelolaRSUD Kota Sawahlunto
Alamat Pemilik Jalan Diponegoro, Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
Kondisi Terawat, dilestarikan (sebagai RSUD)
Fungsi LamaRumah Sakit
Fungsi Sekarang Rumah Sakit
Deskripsi HistorisBangunan ini dibangun oleh Kolonial Belanda pada tahun 1894 dengan nama Ombilinmijnen-Hospitaal/Rumah Sakit Umum Tambang Ombilin.. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit terbesar dan paling moderen di pada masa itu bahkan pernah menjadi Rumah Sakit rujukan di Sumatera Tengah Barat. Sejak awal bangunan ini berfungsi sebagai rumah sakit sampai sekarang. setelah kemerdekaan RI Rumah Sakit Pertambangan Ombilin ini diambil alih sebagai RSUD Kota Sawahlunto.
Riwayat Kepemilikan Bangunan ini dulunya dibangun oleh Pemerintah Kolonial untuk pekerja tambang yang mengalami kecelakaan kerja dan untuk mengobati masyarakat Kota Sawahlunto. Setelah kemerdekaan Rumah Sakit ini dikelola oleh Pemerintah Kota Sawahlunto sebagai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Sawahlunto sampai sekarang
Riwayat PelestarianTerjadi perubahan fisik bangunan, dan itu terjadi sesuai kebutuhan sebuah rumah sakit. Bangunan inti Rumah Sakit masih terlihat, namun ada beberapa bangunan baru di kawasan rumah sakit yang menyesuaikan kondisi bangunan asli untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit.
Deskripsi ArkeologisOmbilinmijnen-Hospitaal merupakan komplek bangunan Rumah Sakit terbesar di Sumatera Tengah pada masanya, yang di bangun tahun 1915. Dalam komplek Rumah Sakit ini terdapat 10 buah bangunan terdiri dari bangunan Poliklinik, OKA atau bangunan sebagai ruang operasi, Apotik, Labor, Ruang Rontgen dan Zaal sebagai ruang inap pasien. Bangunan Rumah Sakit ini menampilkan arsitektur kolonial dan Eropa. Hal itudapat dilihat dari bentuk dan jenis bahan atap, dinding yang tebal dan sangat kokoh, jendela dan pintu yang besar serta ventilasi yang cukup banyak. Dari 10 buah bangunan yang ada terdapat 2 bangunan memiliki lantai dua. Komplek Rumah Sakit ini telah banyak mengalami renovasi namun tetap mempertahankan bentuk aslinya. Dari bentuk lansekap telah banyak berubah karena dibangunnya koridor sebagai penghubung antar bangunan dan pembuatan bangunan baru seperti Gedung Kantor, Bangsal Operasi dan Bangsal Anak.
Arahan Konservasi1. Perawatan dari debu dan noda. 2. Tidak memasang spanduk pada bangunan. 3. Permbersihan dari lumut dan jamur. 4. Memplester dinding bangunan yang terkelupas.
Arahan Penugasan1. Perawatan dari debu dan noda. 2. Tidak memasang spanduk pada bangunan. 3. Permbersihan dari lumut dan jamur. 4. Memplester dinding bangunan yang terkelupas.