Nama PemilikPT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. UNIT PERTAMBANGAN OMBILIN (PT.BA-UPO)
Nama PengelolaDinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto
Alamat Pemilik Jalan Diponegoro, Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
No Identitas (KTP/SIM) -
Juru Pelihara -
Kondisi Terawat , dilestarikan
Fungsi LamaDapur Umum
Fungsi Sekarang Museum
Deskripsi HistorisKompleks Museum Goedang Ransoem merupakan Dapur Umum perusahaan tambang Batu Bara Ombilinyang didirikan pada tahun 1918. Sebutan lain dari bangunan ini seperti Gudang Ransum dan Rumah Ransum. Sesuai fungsinya Dapur Umum merupakan tempat memasak makanan bagi pekerja tambang yang berjumlah ribuan termasuk bagi pekerja dan pasien Rumah Sakit Ombilin. Setelah Kemedekaan bangunan ini mengalami beberapa peralihan fungsi antara lain; 1945-1950 sebagai tempat memasak makanan bagi Tentara (TKRI), 1950-1960 sebagai kantor ketik penyelenggaraan administrasi perusahaan Tambang Batu Bara Ombilin, 1960-1970 sekolah formal setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)Ombilin, 1970-1980 sebagai hunian karyawan Tambang Batu Bara Ombilin, 1980-2004 berfungsi sebagai tempat hunian Karyawan Tambang Batu Bara Ombilin dan masyarakat umum, 2004-2005 bangunan ini direvitalisasi dan dikonservasi untuk dijadikan Museum Goedang Ransoem dan diresmikan Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla pada tanggal 17 Desember 2005.
Riwayat Kepemilikan Kompleks Museum Goedang Ransoem merupakan eks Dapur Umum yang dibangun oleh Perusahaan tambang Belanda untuk memasok bahan makanan ke pekerja tambang dan pekerja rumah sakit serta ke masyarakat tambanng lainnya. Sekarang dikelolah oleh Pemerintah Kota Sawahlunto untuk dijadikan Museum Goedang Rasoem.
Riwayat Pelestarian-
Deskripsi ArkeologisRumahRansumterdiridaribeberapabangunanyang saling terkait, yaitu1). Bangunan utama (dapur umum), gudang (warehouse) persediaan bahan mentah dan padi/beras, 2).Duabangunan steam generator (tungku pembakaran), 3).menara cerobong asap, 4).pabrik dan gudang es batangan, 5).klinik (hospital) mini, 6).heuler (penggilingan padi), 7).rumah kepala ransum, 8).pos penjaga, 9).rumah jagal hewan, 10).hunian dr. kepala rumah potong hewan. Secara fisik komplek bangunan dapur umum ini sudah di revitalisasi dan konservasi tahun 2005 hingga sekarang. Beberapa bangunan atau bagian bangunan yang sudah tidak ada dan perubahan yang terjadi, tidaklah mempengaruhi karakter dan kekhasan arsitektur kolonialnya.
Arahan Konservasi1. Pembersihan dari debu dan kotoran binatang yang melekat pada bangunan. 2. Membersihkan lumut, jamur dan tanaman tingkat tinggi yang melekat pada bangunan. 3. Memperbaiki atap yang bocor pada bangunan. 4. Membersihkan material kayu dari rayap dan memperbaiki jika ada yang rusak dengan pemberian konsolidasi. 5. Memplester dinding yang terkelupas dan bolong-bolong karena paku. 6. Mencat dinding bangunan sesuai dengan warna yang dulu. 7. Menanam bunga rendah di sekitar bangunan.
Arahan PenugasanMerapikan kabel-kabel yang ada di sekitar bangunan. 2. Melakukan preparasi pada atap yang keropos dan material kayu pada bangunan. 3. Membuat rangka atap untuk perlindungan bangunan steam generator di dekat mushola. 4. Perlunya penelitian lanjut untuk restorasi dan revitalisasi bangunan Dapur Umum.